Punya masalah sering “mati lampu” atau pemadaman listrik di daerah kostan kalian?. Lalu kalian (anak kostan) marah- marah sambil mencaci- maki perusahaan listriknya?. Cobalah dipikirkan kembali sebelum anda menyalahkan pihak- pihak tertentu atas masalah “lampu mati” tersebut.
Merupakan sesuatu yang lumrah jika listrik merupakan salah satu kebutuhan primer saat ini bagi manusia. Bagi anak kostan, pemadaman listrik merupakan sesuatu yang menyakitkan dan kadang kala ada yang beranggapan bahwa kejadian tersebut merupakan suatu bencana besar walau hanya padam dalam waktu yang tidak lama.
Kebanyakan, mereka yang disebut dengan “anak kostan”, sering berpikiran dan berkata seperti ini, “percuma gue bayar listrik mahal- mahal, kalo mati mulu!”. Ini merupakan kesalahpahaman yang terjadi karena tujuan dari perusahaan listrik negara melakukan pemadaman listrik bukan karena suatu keisengan atau hal yang tidak disengaja. Pemadaman listrik di Indonesia dilakukan karena kuota listrik tidak sanggup mencapai kebutuhan yang diperlukan masyarakat, terutama di daerah- daerah tertentu yang membutuhkan listrik banyak seperti daerah kost-kostan.
Kebanyakan dari anak kostan terutama mahasiswa sering bertindak boros dalam pemakaian listrik seperti lupa mematikan lampu ketika meninggalkan kostan atau menghidupkan lampu kamar mandi ketika tidak sedang berada di kamar mandi. Pemborosan ini sering terjadi dan bila tidak mengubah sikap boros ini, pemadaman listrik pasti akan selalu terjadi. Kita tahu bahwa dalam menghasilkan listrik dalam jumlah besar membutuhkan biaya dan kadang kala dengan bahan bakar yang digunakan, dapat merusak lingkungan karena menghasilkan polusi seperti listrik yang dihasilkan dengan bahan bakar batu bara.
Penghematan yang dilakukan terutama untuk mahasiswa dan anak kostan agar dapat bersikap hemat dalam penggunaan listrik karena tidak hanya orang- orang tertentu yang mebutuhkan listrik, akan tetapi semua orang dan juga generasi selanjutnya. HEMATLAH LISTRIK UNTUK MASA KINI DAN MASA DEPAN YANG LEBIH BAIK!!!
Oleh: Aidil Rahmatullah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar